Halaman

Selasa, 02 Oktober 2012

Menikmati Utopis, Versi Saya....

Kita sering menciptakan mimpi-mimpi kita sendiri, dan hal yang paling esensial dari adanya mimpi adalah harapan untuk menjadi kenyataan. Secara umum memang begitu, kita bermimpi karena berharap itu terjadi. lalu bagaimana jika kita menciptakan mimpi yang ideal, tapi kita tahu bahwa mimpi itu sulit untuk tercapai? bahkan mungkin tidak akan tercapai. Hanya sekedar mimpi, ideal, tapi "kering"....


kondisi itu yang sedang ada dalam kepala saya, seperti membangun adegan-adegan yang ideal, dalam mimpi. Padahal, saya sendiri paham betul bahwa mimpi ini akan sulit tercapai atau mungkin saya sendiri tidak bisa mengharapkan mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Pesimis, kering, utopis...

Kata sifat utopis digunakan untuk merujuk ke sebuah proposal yang baik namun tidak mungkin terjadi, atau paling tidak merupakan sesuatu yang sulit dilaksanakan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Utopia). "proposal" yang baik namun tidak mungkin terjadi, atau paling tidak sulit untuk dilaksanakan. Ya, "proposal" itu adalah apa yang kita harapkan untuk terjadi, bukan? sebut saja proposal itu mimpi...

lalu untuk apa saya bermimpi? 

lalu kemudian saya berpikir lagi. untuk sebagian orang, kondisi ini sangat dinikmati. menciptakan mimpi seideal mungkin, meski mereka tau itu akan sulit dilaksanakan. tapi mereka menikmati, untuk sekedar menghibur diri sendiri, atau untuk membangun kembali tembok-tembok optimis dengan caranya sendiri. mereka masih menikmati, mungkin menunggu lelah dan waktu yang tepat untuk berhenti.

menyedihkan, pikir saya kemudian. 

mereka hanya buang-buang waktu. ahtapi, kalau mereka menikmati, apakah itu bisa dikatakan buang-buang waktu? kalau mereka menikmati, apakah itu bisa dikatakan menyedihkan? mereka menikmati mimpi-mimpi ideal itu, menikmati kondisi itu, bukan menikmati kesedihan.

lalu saya diam, membiarkan lantunan "sadar dan melantunkan..terang yang kau dambakan...hilanglah semua yang kau tanya..." penggalan lirik The Trees and The Wild bergema di telinga saya. 

orang yang berada dalam kondisi utopis, punya mimpi tapi tak bisa berharap mimpi itu menjadi kenyataan karena sangat sulit tercapai. tapi, orang-orang yang berada dan "menikmati" kondisi utopis, akan membangun mimpi itu terus-menerus, setiap malam. Dipikirkan terus-menerus, setiap malam. lalu mimpi itu diterima semesta, dan akan dikembalikan kepada si pemimpi..

akhirnya saya mendapatkan kesimpulan. Utopis atau tidak utopis, kamu hanya butuh satu kata "menikmati". karena dengan menikmati, kata "menyedihkan" tidak akan pantas mendeskripsikan kondisi "utopis" sekalipun. dengan menikmati, kamu akan memikirkannya terus-menerus, bukan? kamu hanya menikmati, tidak banyak tuntutan akan keharusan tercapai, bukan? 

Jadi, nikmati saja mimpi-mimpi yang sudah kamu bangun, mimpi utopis sekalipun akan dikalahkan oleh tindakan yang disebut "menikmati". Bangun saja tembok mimpi-mimpi utopismu, pikirkan saja setiap saat, setiap bengong, setiap malam. Secara sadar atau tidak mimpimu sudah diterima semesta, dan akan dikembalikanNya di waktu yang tepat...

yaa, ini cara saya untuk membangun tembok optimis, menghibur diri dan menikmati mimpi-mimpi utopis saya...sambil menunggu lelah dan waktu yang tepat untuk berhenti :D

1 komentar:

  1. Slot City Casino, Reno NV | Mapyro
    Information and reviews of 경상북도 출장안마 Slot City Casino, Reno NV, including real player reviews, photos, directions, 태백 출장마사지 Slot 수원 출장샵 City 안성 출장샵 Casino is 문경 출장안마 open 24 hours.

    BalasHapus