Halaman

Selasa, 15 April 2014

gaun.

Di hadapanku ada selembar kain putih. Aku ingin membuat sebuah pola baju yang akan kujahit sendiri, dan akan ku kenakan saat aku akan berada dalam sebuah peti seukuran badanku. Mmm, mungkin akan lebih lebar dan panjang sedikit.

Aku mulai menggambar sebuah titik, titik kecil di atas kain putih polos itu, titiknya nyaris tak terlihat memang, tapi kupikir setidaknya aku sudah mulai menggambar. Lalu aku diam. Mataku hanya memandang dalam satu titik itu, keningku sudah mulai berkerut, mataku mulai berkaca-kaca hingga titik itu terlihat tidak fokus. Di dalam kepalaku ada banyak sekali gambar, banyak sekali, dan aku tak tau harus menarik garis apa dari titik kecil itu.

Gaun, ya sebuah gaun yang indah ingin kubuat, hingga aku bisa terlihat cantik saat tidur di dalam peti itu. memegang bunga dan tersenyum pada orang-orang yang datang dan mengatakan “dia guru yang hebat”.
Lalu air mataku mulai terjatuh tepat di atas titik itu, membuatnya sedikit membesar, namun memudarkannya. Kupegangi kepalaku, teriakanku tercekik di tenggorokan. Tak mungkin aku berteriak, aku sedang berada di rumah. Teriakanku bisa membangunkan Bapak yang pasti akan membetakku. Dan aku kemudian meletakan kepalaku di atas kain itu. Pola-pola gaun itu ada di dalam kepalaku, gaun itu mungkin akan kuberi motif, motif huruf dan not, lalu ada juga gambar seorang anak kecil bermain harmonika sembari mengerjakan PR matematikanya. Mungkin akan sedikit kuberi cat orange seperti senja, dan akan kuberi titik-titik biru seperti hujan. Kemudian ada pula gambar segerembolan anak yang bernyanyi dan bertepuk tangan bersama.
Gambar-gambar yang ada di kepalaku terlalu menyenangkan, terlalu indah, dan terlalu banyak. Sayang, aku bahkan tak tau harus mulai menggambar dari mana. Aku hanya punya kain dan pensil hitam saja. Tidak ada yang lain. Iya, aku berada di rumah, tapi aku sama sekali tidak tau harus mulai dari mana, untuk mencari di mana jarum dan benang untuk menjahit, di mana payet untuk membuat motif dan segalanya untuk menjadikan gaun itu indah seperti gambar di kepalaku.


Mungkin aku hanya akan mengenakan gaun buatan orang tuaku...  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar