"lalu senyum gue tergurat, benar-benar menikmati sinar matahari sore yang hangat, dan sepoi angin yang memeluk gue dengan erat. Kotak itu tidak lagi berat, dia sudah menghilang bersama semua kenangan di dalamnya yg tersirat"
Banyak daun menari di ujung kelopak mata gue,
waktu itu mobil yang gue tumpangi melaju cepat mengikuti setiap kelokan bukit
dalam perjalanan dari Maros menuju Bone, Sulawesi Selatan. Di luar jendela gue
menemukan banyak pohon cemara, daun-daun tipis, kecil dan panjangnya
bersentuhan satu sama lain, seperti mengajak gue bermain bersama imajinasi.
Masih ada bayang-bayang suara
debur ombak tipis di kepala gue, dan sekotak kecil kenangan yg gue alirkan di
sana. Tapi kemudian, gue kembali membuka mata, hijau, kuning, dan sepoi angin
menyapa gue. Di sana mata gue menemukan pemandangan baru, banyak tebing terjal
ditumbuhi pohon, akarnya menjuntai asik lalu bergoyang-goyang mengikuti irama
alam. Satu per satu bayangan kotak kecil itu menghilang, ditimba dedauanan kuning
yg gugur dan pelan-pelan jatuh ke tanah.
Gue kembali memejamkan mata,
seperti yang selalu gue lakukan untuk bermain bersama imaji, untuk menciptakan
berbagai kata. Diiringi dentuman instrumental lembut dari The Trees and The
Wild menyanyikan Malino di telinga gue. sekarang hanya ada adegan daun kuning
yg jatuh perlahan yang gue liat beberapa menit yang lalu. Ya daun itu sama
seperti kotak kecil di pinggiran pantai sana. Dia tak lagi menyatu dengan pohon
pikiran gue. Waktunya sudah habis, warnanya tak lagi hijau. Dia dihempas angin,
terjatuh pelan namun lekas menyentuh tanah. Lalu akan tumbuh daun hijau yang
baru dan berbeda. Yang siap disapa rona lembayung matahari sehingga mampu
menciptakan warna indah untuk pohon pikiran atau bahkan hidup gue.
Lalu warna jingga matahari
sore muncul dari balik jendela mobil. Warna itu ada di sebelah kiri gue,
menyentuh rambut gue yg tergerai lalu menari bersama sepoi angin sore yg lembut
di Malino. Ada burung elang memecah matahari di sana. ada rona bias matahari di
pipi gue, yan spontan menciptakan senyum yang kemudian gue rangkai dengan
menarik nafas panjang. Menghirup udara hangat dan membiarkan setiap partikelnya
memenuhi kepala gue. Biar mereka kembali cerah, persis seperti sore itu.
Yaaa, akhirnya semuanya benar-benar
hilang. Kotak kecil itu, daun-daun kuning itu, mereka sama dan hilang, lalu
tergantikan. Daun baru, judul baru ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar